Jejak Purbakala di Lembah Seipe Angin Wonomulyo I Bagian 2

 

Dok. Rombakwin/foto pembersihan area arca Aeipe Angin
    Halo, sobat wonomulyo.my.id mohon maaf, baru bisa melanjutkan catatan tentang pencarian Jejak Purbakala di Lembah Seipe Angin. 

    Sejak dimulai pencarian prioritas utama adalah membersihkan lokasi area situs dari tanggl 8 sampai 11 November, Tim BPCB Jawa Timur belum menemukan petunjuk yang cukup terang tentang keberadaan situs yang menjadi tanda tanya di Desa Genilangit, Dukuh Wonomulyo ini. 

    Pencarian atau lebih pasnya, pembersihan area situs yang dilakukan oleh tim BPCB Jawa Timur yang juga melibatkan beberapa warga dukuh Wonomulyo, khususnya  warga-warga yang sering datang ke lokasi situs untuk mencari rumput sebagai pakan sapi, ranting kayu bakar dan juga pupuk kompos untuk pertanian, karena dianggap lebih mengetahui medan, ternyata belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. 

    Karena terbatasnya waktu, Tim BPCP Jawa Timur pun mengatakan belum bisa maksimal melakukan pembersihan untuk mencari petunjuk-petunjuk tentang situs purbakala itu. Salah satu tim yang sempat ngobrol dengan saya di penginapan juga mengatakan hal tersebut. "Ini karena waktunya sangat terbatas, jadi kami belum bisa melakukan pencarian di area yang lebih luas mas. Karena ada kemungkinan areanya tidak hanya di satu titik ini. Kira - kira di atasnya ini juga masih ada. Tapi karena waktu yang terbatas, yang mau tidak mau baru bisa sampai tahap ini". Ceritanya

Dok. Rombakwin/foto lembah Seipe Angin
    Dari cerita sesepuh dukuh Wonomulyo dahulu, memang banyak kisah yang muncul dilokasi sekitar lembah Seipe Angin ini. Mulai dari nama bukit yang punya cerita sendiri-sendiri. 

    Di sebelah timur lembah Seipe Angin, ada bukit yang bernama Pandean. Konon, ceritanya, dibukit inilah tempat gaman atau senjata - senjata orang jaman dahulu dibuat. 

        Dilereng timur bukit Pandean ada lereng yang bernama Buto Ijo. Konon cerita jaman dahulu kala, Buto Ijo ini merupakan tempat berkumpulnya para Buto atau raksasa. Tetapi kebenaran cerita itu tentu tidak ada yang tahu. Karena saat ini hanya tinggal sebuah cerita saja. 

        Selain Bukit Pandean dan lereng Buto Ijo, juga ada lembah Singitan atau lebih familiar warga setempat menyebutnya Singetan. Menurut cerita mbah-mbah dahulu Singitan artinya tempat persembunyian. Tetapi juga tidak ada yang tahu apa yang disembunyikan ditempat tersebut. 

    Bukit-bukit tersebut secara utuh masih menjadi bagian dari Gunung Kukusan.  Karena berada dibawah kaki gunung kukusan. Jika saja cerita-cerita tersebut, tersusun atau tercatat, tentu akan menjadi bahan yang bisa menjadi bahan cerita yang bisa diketahui anak cucu hingga sekarang. 

        
Dok. Rombakwin/foto lembah Seipe Angin
      
    Demikianlah sobat wonomulyo.my.id yang bisa saya catatkan dari pengalaman saya mengikuti proses penelitian Tim BPCB Jawa Timur. Dan sebagai penutup catatan ini, saya sampaikan bahwa proses penelitian tetang situs purbakala yang ada di lembah Seipe Angin ini, masih akan dilanjutkan meskipun secara waktu belum ditentukan. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url